Langsung ke konten utama

Jomblo Saat Valentine? Why Not

ilustrasi/net
Cherss, udah Februari aja. Ini bulan yang serba pink everywhere ya. Pas belanja pagi tadi di Indomaret eh, udah ada balon-balon gitu sama potongan kata “Happy Valentine”. Yap, ini bulan yang sebagian orang dideklarasikan sebagai bulan kasih sayang. Sebagian? Iya. Karena sebenarnya tanpa ada Valentine-Valentine nan kita tetap bisa kok menunjukan rasa sayang kita. Sama keluarga, anak, sodara bahkan pacar or suami.


Nah, di bulan ini nih, biasanya ada banyak moment seru dan spesial yang digelar sama sejumlah event organizer. Mulai dari konser musik, pemutaran film bahkan event yang anti mainstream banget, edisi Melupakan Mantan yang lagi ngehits.

Trus kamu gimana? Gak punya pacar? Or someone special without attactment? Bingung gak tahu mau ngajakin siapa nonton konser salah satu artis favorite kamu dimoment Valentine? Oh so desperate rasanya ya. But. Gak usah sedih loh. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di moment ini. Sejatinya gak ada orang di dunia ini yang benar-benar sendiri kok. Hanya mungkin kamu saja yang tidak menyadari kalau disekeliling kamu banyak yang menyayangi kamu. Ok. Check it out.

1)    Refleksi diri. Moment Valentine, bisa menjadi waktu yang tepat untuk kamu mengkoreksi sejauh mana kamu sudah mencintai diri kamu sendiri. Refleksi diri sejauh mana kamu sudah merancang rencana untuk masa depan kamu. Kalau rancangannya bagus, udah klop itu artinya kamu sudah mencintai diri kamu sendiri dengan baik. Nah kalau puzzelnya masih gak jelas, artinya kamu gak care dong sama kehidupan kamu sendiri. So, gimana mau mencintai orang lain. Kehidupan kamu aja berantakan.

2)    Lebih dekat dengan keluarga. Gak ada yang benar-benar lonely ya. Hanya saja terkadang diri kita sendiri yang kurang peka. Kenapa gak moment Valentine ini kamu jadikan moment untuk lebih dekat dengan keluarga. Kalau selama ini kamu jarang bahkan gak pernah sama sekali ngajakin orang tua, keponakan atau saudara kamu nonton, nah kenapa gak sekarang nyobain hangout bareng mereka. Ingat, keluarga adalah orang-orang yang memiliki pertalian darah terdekat dengan kamu, dan gak ada salahnya berbagi kasih sayang dengan mereka. Seriusan, bakalan seru kok.

3) Mereview passion yang tertunda. Pasti ada dong rencana-rencana kamu yang belum terlaksana karena alasan keteteran waktu. Misalnya kamu suka berkebun atau bikin taman, nah moment ini bisa kamu manfaatkan untuk menyalurkan kembali passion kamu kemarin-kemarin.  


Yap. yang pasti jangan mengurung diri dikamar yaks. Ntar kalau baperan kacau kan. Dunia terlalu singkat jika kamu gunakan hanya untuk bersedih lantaran jomblo. Mendingan kamu manfaatkan untuk hal-hal positif yang pastinya akan membuat hidup kamu menjadi lebih berwarna. Cherss. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Be Active Zet

Duta Zetizen Harian Rakyat Bengkulu saat melakukan kunjungan ke salah satu vendor  ZET apa yang kamu lakukan untuk   “membunuh” waktu kosong kamu.  Baca buku, nonton film baru, atau hunting something .  Setiap orang punya hal-hal tertentu yang bisa atau sering dilakukan khususnya di waktu senggang. Pastinya itu sangat menarik bagi orang tersebut. Bisa dikatakan semacam hobi lah. Nah kira-kira apa sih hobi kamu, Zet ? Sadar gak kalo Zet punya hobi ? Bermanfaat gak hobi kamu itu ? Positif atau negatif? Atau jangan-jangan ada yang gak punya hobi ? Nah loh gimana? Kacau dong.

Ini Bukan Senjakala, Ini Era Media Cerdas

Salah satu cara yang saya lakukan untuk mengenalkan dunia saya pada si kecil. Kali pertama saya mengajak si kecil menghadiri Festival Media AJI Indonesia, dan kami mampir ke salah satu stand AJI Kota melihat secara langsung koran-koran tempo dulu yang keotentikannya masih nyata. SAYA menulis artikel ini, bukan karena saya ingin bersaing dengan seorang wartawan senior dari koran nasional yang belakangan namanya mencuat dan menjadi perdebatan di kalangan jurnalis.  Saya sadar kelas saya di dunia media cetak, koran, baru seujung kuku. Saya menulis ini karena saya juga merasakan keresahan yang sama. Keresahan yang dirasakan (mungkin) hampir seluruh jurnalis yang besar dan hidup dari koran. Namun dibalik keresahan itu, saya masih memiliki segudang optimistis bahwa koran  memiliki 1.000 nyawa, tak akan pernah mati atau benar-benar mati dengan ada atau tidaknya media baru. Media online yang saat ini tumbuh subur layaknya jamur dimusim hujan bukanlah malaikat maut bagi koran!...